XMsD68HnejBXABBaSiR3nl4DhiBV28OkDfbqDe4F

HUT 19 Tahun PPLP-KP: Suara Knalpot Brong Adalah Suara Perlawanan

Konvoi motor knalpot brong membuka hari kedua HUT PPLP-KP. (Foto: Iqbal Fauzi)


Sabtu, 12 April 2025, perhelatan hari kedua HUT ke-19 Paguyuban Petani Lahan Pesisir Kulon Progo (PPLP-KP) di Pantai Mlarangan disemarakkan oleh konvoi motor berknalpot brong. HUT PPLP-KP tahun ini mengusung tema “Generasi Tanpa Batas: Pertahankan Tanah Lawan Kezaliman” yang dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 11 hingga 12 April 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk konsistensi perlawanan masyarakat Kulon Progo terhadap penambangan pasir yang telah ada sejak 2006.

Pagi hari, pukul 08.30 WIB, suara nyaring motor-motor berknalpot brong lengkap dengan bendera PPLP-KP berkonvoi sepanjang jalan pesisir Pantai Mlarangan. Berbagai kelompok masyarakat mengirim sinyal perlawanan, salah satunya kelompok Geranat.


Fahri, pemuda yang berpartisipasi dalam konvoi tersebut menuturkan, masyarakat dari setiap kampung yang tergabung dalam PPLP-KP memiliki identitas perlawanan tersendiri. Masyarakat Siliran termasuk dirinya, menamai kelompok perlawanan mereka dengan Geranat (Gerakan Rakyat Anti-Tambang). 


Konvoi motor berknalpot brong ini sudah ada sejak 2006 dan mulai ramai digunakan pada HUT ke-6 PPLP-KP tahun 2012.


“Sudah sejak kecil saya ikut HUT PPLP-KP. Kalau konvoi motor knalpot brong ini mulai ramai tahun 2012,” ucap pemuda yang mengenakan baju merah tersebut. Baju merah serta tulisan Geranat yang tersemat di dada merupakan baju yang digunakan anggota kelompok Geranat dalam konvoi tersebut.


Fahri menegaskan, masyarakat tidak takut dengan kehadiran aparat yang mengawasi konvoi PPLP-KP di berbagai titik di pesisir Mlarangan. Ia bahkan berseru dengan mantap, “Kami siap melawan!” 


Julian dari LBH Yogyakarta, dalam orasinya menyerukan bahwa konvoi motor berknalpot brong ini adalah ekspresi perlawanan.


“Tidak perlu khawatir, konvoi kampanye parpol berknalpot brong tidak pernah dipermasalahkan. Teman-teman PPLP-KP lebih berhak menyuarakannya sebagai bentuk protes terhadap kezaliman,” ucap Julian dalam orasi.


 “Suara Knalpot brong teman-teman sekalian adalah hak bersuara dan ekspresi perlawanan,” tegas pria berkaos hitam tersebut.


Usai konvoi dan beberapa sambutan serta orasi, acara HUT PPLP-KP dilanjutkan dengan bagi-bagi hasil bumi yang diiringi musik dangdut. HUT PPLP-KP ke-19 rampung pada pukul 15.00 WIB.



Ainun Zeva

Reporter: Ainun Zeva & Iqbal Fauzi

Editor: Ariska Sani


Related Posts
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar