XMsD68HnejBXABBaSiR3nl4DhiBV28OkDfbqDe4F

Teatrikal Represifitas Dipertontonkan pada Perhelatan PKKMB UNY 2024

Kericuhan yang Terjadi di Pintu Utama GOR UNY. (Foto: Reporter Philosofisonline.id)

Selasa, 6 Agustus 2024, Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNY 2024, diwarnai aksi intimidasi oleh birokrasi kepada BEM KM. Kejadian ini bermula ketika mereka, BEM KM, melakukan orasi tentang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Bagi BEM KM, sejak UNY berubah statusnya menjadi badan hukum, Komersialisasi Pendidikan semakin diwajarkan.

“Kampus tidak hanya menolak, melarang, atau mencegah. Akan tetapi ada tindakan represi, terutama fisik,” ucap Saiful, bukan nama sebenarnya, ketika diwawancarai awak Philosofisonline.id pada 6 Agustus 2024. 

Saiful menambahkan bahwa pihak dari BEM KM, mencoba masuk GOR UNY secara perlahan. Namun, sikap berlebihan justru ditampilkan di hadapan mahasiswa baru.  

“Ada tindakan menghantam, mencekik, bahkan lecet dan berdarah. Aku rasa (sikap—red) ini sangat tidak benar dilakukan oleh mereka, yang mengaku sebagai pembina mahasiswa,” tambahnya siang itu.

Respons lain juga ditimbulkan ketika mereka melakukan orasi di luar pagar GOR UNY. Tidak hanya pemukulan, namun ada juga cuitan yang mereka dapatkan.

Ini bukan pertama kalinya kampus melakukan tindakan represi. Yusuf, bukan nama sebenarnya, mengungkapkan bahwa sebelumnya terdapat tekanan kepada mahasiswa yang melakukan kritik di Gedung DPR beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya, teman-teman dari BEM universitas menyuarakan (Komersialisasi Pendidikan) hingga ke Gedung DPR, mereka selalu dibungkam.”

BEM KM mengungkapkan bahwa orasi yang dilakukan pada gelaran PKKMB UNY, tidak ada maksud untuk memprovokasi. Mereka hanya ingin menyampaikan pidato kebangsaan dan kondisi di masing-masing fakultas. 

“Rencana awal kita (BEM KM) ingin masuk di GOR, karena memang disana kita bukan untuk provokasi gitu ya, tapi kita masuk bersama untuk menyampaikan pidato tentang kebangsaan,” ucap Saiful ditengah massa aksi.

“Kondisi-kondisi yang mungkin ada di fakultas masing-masing, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHIPOL) dengan kondisinya, Fakultas Teknik (FT) dengan kondisinya, berujung pada kondisi kampus yang sedang tidak baik-baik saja, jadi jangan dinormalisasi,” imbuh Saiful.

 

Penulis: Gilang Kuryantoro

Editor: Wisnu Firdaus

Reporter: Ainun Zeva, Iqbal Fauzi Abadi, Andriana Maharani

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar