Audiensi yang dilakukan di Gedung Rektorat, UNY (15/6). Philosofisonline.id |
Senin, 13 Juni 2022, mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) menggelar aksi damai dan audiensi terbuka. Aksi tersebut, mengangkat
isu ketidakjelasan informasi mengenai KKN-PK dan wisuda offline. Sempat
tertunda selama kurang lebih dua jam karena hujan, dijadwalkan pukul 13.00 WIB
dan baru terlaksana pukul 14.55 WIB.
Derasnya hujan, tidak menyurutkan semangat massa aksi. Mereka berjalan memulai aksinya dari Plaza UNY menuju Gedung Rektorat UNY. Massa aksi tiba pada pukul 15.06 WIB. Orasi mengenai aspirasi massa pun dimulai. Terdapat dua orasi pada aksi ini: dari pemimpin aksi dan perwakilan mahasiswa FMIPA.
Beberapa saat setelah orasi pertama dimulai, massa mendapat gangguan dari pihak tidak dikenal. Gangguan tersebut berupa tindakan represif, seperti melakukan penarikan spanduk dan mendorong massa aksi. Otoritas keamanan Universitas Negeri Yogyakarta seakan menutup mata terhadap gangguan yang ditujukan pada massa. Aksi yang semula kondusif pun menjadi ricuh.
Suasana kembali kondusif setelah gangguan terhadap massa aksi mulai surut. Aksi dilanjutkan dengan perwakilan dari mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA). Di tengah orasi tersebut, sempat terjadi diskusi antara massa dengan jajaran dosen.
Setelah orasi dari perwakilan F-MIPA selesai, diskusi massa aksi dengan jajaran dosen berlanjut. Diskusi berlangsung di depan selasar Gedung Rektorat UNY. Tanya jawab terjadi antara kedua belah pihak yang sedang berdiskusi.
Beberapa bahasan penting muncul dalam diskusi tersebut, namun terdapat tiga poin utama yang menjadi sorotan. Pertama, permintaan maaf dari Unit Layanan Kuliah Kerja Nyata-Praktik Kependidikan (UL KKN-PK) yang mengakui belum bisa memberi layanan terbaik pada mahasiswa. Kedua, terkait pengurangan daerah KKN-PK yang sebelumnya akan dilaksanakan di 18 kabupaten/kota dan akomodasi KKN-PK menjadi tanggungan pihak kampus. Terakhir mengenai teknis KKN-PK.
Terdapat 2 opsi teknis KKN-PK, yakni secara simultan (KKN-PK dilakukan bersama: hari kerja digunakan untuk PK dan hari libur dipakai untuk KKN) dan sequence (KKN-PK dilakukan secara runtut, tiga bulan untuk KKN dan tiga bulan untuk PK). Kemudian untuk PK, belum ada ploting tempat dan baru diwacanakan berdekatan dengan lokasi KKN. Mahasiswa yang akan melaksanakan KKN pun diusahakan mendapat asuransi kesehatan BPJS. Ditambah lagi pihak UL KKN-PK sedang mengupayakan bantuan sebesar Rp 50.000,00 untuk tiap mahasiswa KKN.
Pihak UL KKN-PK mengatakan, mahasiswa jurusan kependidikan akan tetap berada di lokasi KKN untuk menyelesaikan praktik kependidikannya, meski penarikan dilakukan Oktober. Sedangkan untuk mahasiswa non-kependidikan, diperbolehkan meninggalkan lokasi untuk magang. Terkait ruwetnya permasalahan pembekalan, pihak UL KKN-PK sepakat untuk melaksanakan pada tanggal 6 Juli 2022, diikuti penerjunan mahasiswa KKN-PK tanggal 12 Juli 2022.
Menyambung permasalahan wisuda, pihak kampus tengah melakukan perizinan kepada Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Lalu terkait kesalahan acuan peraturan dalam surat edaran wisuda, akan diperbaiki.
Meski isu yang diangkat dalam aksi ini berfokus pada permasalahan KKN-PK dan wisuda offline. Beberapa mahasiswa memanfaatkan momen ini guna menanyakan hal lain yang menjadi permasalahan di UNY. Hal tersebut mengenai SOP penanganan dan pencegahan kekerasan seksual serta transparansi UKT. Namun jawaban yang dilontarkan pihak birokrat, seolah hanya formalitas belaka.
Audiensi tersebut akhirnya selesai pada pukul 16.45 WIB. Meski sempat terjadi chaos, aksi tersebut berjalan cukup lancar hingga usai. Massa aksi pun membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.
Kartiko Bagas
Reporter: Zhafran Naufal Hilmy dan Dewa Saputra
Editor: Rachma Syifa Faiza Rachel