Kaprodi Pendidikan Sejarah melakukan pengambilan gambar untuk video pengenalan jurusan (Foto: Dok. Pribadi Alen Sanjaya). |
Gerbang sebelah timur tertutup rapat. Gerbang sebelah barat terbuka setengah. Di bagian dalam gerbang, baik sebelah timur maupun barat, terdapat sebuah tenda. Di bawah tenda sebelah barat, terdapat kursi panjang dan meja. Di bangku itu, satpam penjaga gerbang depan rektorat duduk memantau. Menghentikan setiap orang yang akan masuk ke area kampus. Menanyai perihal tujuan kedatangan ke kampus dan izin yang dibawa. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari kebijakan pembatasan kegiatan di kampus yang diperbaharui 26 Juni 2021 lalu. Perlu diketahui, semenjak Pandemi, gerbang depan rektorat merupakan satu-satunya akses masuk ke area kampus.
Hari itu, Sabtu, 17 Juli 2021, sekitar pukul
setengah dua siang, berbekal sebuah surat izin, wartawan Philosofis dapat
melewati pemeriksaan satpam.
Jalan sepanjang gerbang depan rektorat sampai
lingkungan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) tampak sepi. Tidak tampak satu pun
manusia. Baru setelah tiba di FIS, wartawan Philosofis menjumpai
rombongan mahasiswa berjumlah lima orang yang menenteng alat-alat perekam
video. Dua kamera, dua clip on microphone, dua tripod, dan gawai untuk
menyimpan data audio.
Tiga orang berpakaian seragam, mengenakan baju
berwarna biru dongker. Dua sisanya berpakaian berbeda. Mereka adalah panitia
Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Jurusan Administrasi Publik
(AP) 2021.
Waktu itu, kedatangan mereka ke kampus untuk membuat video pengenalan jurusan.
PIM dan PKKMB Daring
Pembuatan video pengenalan jurusan dan dikerjakan
terbatas hanya lima orang itu merupakan imbas dari pandemi Covid-19 yang
membuat kegiatan Pusat Informasi Mahasiswa (PIM) dan PKKMB dilakukan secara
daring.
Landasannya, surat
Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) nomor
0387/E/TM.02.00/2021 perihal Panduan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa
Baru Tahun 2021, yang disertai lampiran berupa buklet Panduan
PKKMB sepanjang tujuh halaman. Surat dan buklet itu
ditunjukkan untuk Pemimpin Perguruan Tinggi dan Kepala Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi Wilayah I s.d XVI.
Dalam buklet panduan itu, tepatnya di
bagian metode pelaksanaan penyampaian materi, disebutkan: “Dilaksanakan dengan
metode daring (synchronous atau asynchronous), luring atau blended/hybrid
yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing perguruan tinggi dan
berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat.”
Sedangkan
untuk tempat penyelenggaraan, dikatakan, dilaksanakan di kampus dan atau tempat
tinggal masing-masing.
Selain dari surat Kemendikbud Ristek di atas, Koordinator
Fakultas (Korfak) PKKMB FIS juga menyampaikan hal yang serupa perihal PKKMB
dilaksanakan secara daring. Aang Nur Hikmah ketika dihubungi pada Selasa, 20
Juli 2021 via Whtasapp mengatakan: “Pembahasannya (PKKMB daring – red)
sudah lama, sejak bulan Mei bersama Bapak Supardi WD III, Pak Kuncoro Pembina
PKKMB, dan Ibu Yuni Pembina BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa – red).”
Dalam pembahasan itu disepakati bahwa, PKKMB
tidak mungkin dilaksanakan secara luring.
Pernyataan mahasiswa Ilmu Komunikasi itu senapas
dengan dengan keterangan Ketua Panitia Pusat Informasi Mahasiswa (PIM) saat dihubungi
pada Senin, 19 Juli 2021 via Whatsapp.
“(PIM – red) online, karena kondisi
yang belum memungkinkan untuk offline,” tulis Sangaji, yang juga staf
Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM FIS. PIM sendiri
adalah kegiatan pra-PKKMB yang hanya ada
di FIS dan akan dilangsungkan pada 14 Agustus 2021. Sementara PKKMB akan berlangsung selama lima
hari dari 23-28 Agustus 2021: dua hari tingkat universitas, satu hari tingkat fakultas, dan dua hari terakhir tingkat jurusan.
Video Pengenalan Ormawa dan Jurusan
Panitia PKKMB Jurusan AP yang berjumlah lima orang terdiri
atas tiga angkatan 2020 dan dua dari angkatan 2019,
datang ke kampus sejak pukul delapan pagi. Mereka selesai melakukan pengambilan gambar di pelbagai sudut FIS
pada pukul setengah tiga sore.
Ditemui setelah selesai kegiatan di Pendopo
Merah, Royan Basthomi Akbar selaku penanggung jawab (PJ) pembuatan video PKKMB
Jurusan, berkisah mengenai kegiatan dan konsep video yang dibuat.
Mahasiswa berusia 20 tahun itu menuturkan, dalam pembuatan video pengenalan
jurusan, dari lima orang yang ada, dua orang sebagai talent masuk ke
dalam frame gambar, dan tiga sisanya sebagai kameramen, pengarah, dan
mengurusi audio. Untuk konsep sendiri, tidak terlalu banyak rencana. Alasannya,
keadaan yang sangat terbatas.
“Jadi, kami fokus ke pengenalan dari segi
fasilitas dan beberapa informasi terkait Administrasi Publik sendiri. Konsepnya
tuh kaya kita lebih ke room tour atau vlog. Kita awal keliling, agar
mahasiswa dapat melihat bagaimana kondisi kampus. Agar mereka tahu, ‘Ini-itu namanya
apa.’ Tentang ruangan kelas, ruang dosen, dan yang lain,” ujar Royan.
Ia menambahkan, di
bagian akhir video nanti, ada beberapa informasi tentang apa itu Administrasi
Publik, apa yang dipelajari dalam kuliahnya, dan bagaimana “adatnya”.
Lebih lanjut, ketika ditanya, apakah video
yang dibuat bakal memudahkan mahasiswa baru (Maba) AP memahami jurusannya,
Royan menjawab, “Kita belajar dari tahun lalu.”
Terusnya: “Aku juga angkatan yang online. Jadi, dari kemarin sudah ada masukan
seperti pembuatan denah. Semisal terealisasi, ini tempat-tempatnya di mana saja,
secara luas digamblangin (dijelaskan – red). Nanti baru kemudian diungkapkan
secara spesifik (mendetail – red). Karena berdasarkan pengalaman, sebenarnya
apa yang dilakukan kemarin (Video PKKMB 2020 – red) memang agak kurang
maksimal.”
Dengan segala perbaikan yang ada, mahasiswa
asal Bantul itu berharap, Maba bisa mengapresiasi dengan cara melihatnya dengan
sungguh-sungguh. Pungkasnya – menutup wawancara, agar informasi yang ada terserap
secara maksimal.
Dua hari setelah Panitia PKKMB Jurusan AP membuat
video di kampus, pada Senin, 19 Juli 2021 giliran Panitia PKKMB Jurusan
Pendidikan Sejarah yang melakukannya. Menilik surat BEM FIS nomor 003/Pan-PIM/ADKESMA/BEM_FIS/VII/2021
perihal izin masuk ke kampus dan lampiran sepanjang tujuh lembar yang ada,
kedatangan Ormawa-Ormawa sudah terjadwal.
Dengan rincian: Sabtu,
17 Juli 2021 giliran Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Philosofis; Senin, 19 Juli
2021 giliran Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HMPS); Kamis, 22 Juli 2021 giliran
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi (Himadilogi); Jumat, 23 Juli 2021 giliran
Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS (Himadipsos); Sabtu, 24 Juli 2021
giliran Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Geografi (HMPG); Minggu, 25 Juli 2021 giliran Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas
(UKM-F) Al-Islah; Senin, 26 Juli 2021 giliran BEM FIS.
Ormawa yang namanya tercantum di dalam lampiran, menurut Sangaji, hanya
yang membutuhkan pengambilan gambar di area kampus. Sementara Ormawa yang
namanya tidak tercantum melakukannya di luar. Selain itu, setiap Ormawa yang masuk ke area kampus, dibatasi maksimal lima
orang.
Perlu diketahui, surat izin yang dibuat BEM
FIS itu, seperti yang tertulis, didasari dengan, “akan diselenggarakannya
kegiatan PIM”. Namun, kesempatan masuk ke area kampus pada saat pembatasan
kegiatan merupakan “kemewahan” tersendiri. Momentum itu tidak disia-siakan oleh
Panitia PKKMB Jurusan Pendidikan Sejarah.
Ketua HMPS, Alen Sanjaya, yang ikut memantau jalannya pembuatan
video, mengaku, mengambil gambar untuk dua video sekaligus. Masing-masing diperuntukkan
untuk PIM dan PKKMB. Perlu diketahui, video untuk PIM berfokus untuk pengenalan
profil Ormawa. Sangaji mengatakan, ada beberapa hal yang dimuat dalam video,
yakni: identitas (terdiri atas
pengenalan, struktur, divisi/satuan kerja), manfaat bergabung, prestasi, cara
menarik Maba untuk bergabung, dan mini kuis di
akhir video (sifatnya wajib). Sedangkan, video untuk PKKMB berfokus pada jurusan.
Dihubungi wartawan Philosofis pada Senin malam, 19 Juli 2021 via Whastapp,
mahasiswa asal Lampung itu menceritakan kegiatan dan konsep video yang dibuat.
Pengerjaan pembuatan video dimulai pukul
delapan pagi dan berakhir pada pukul tiga sore. Diikuti lima mahasiswa: dua
dari Angkatan 2020 dan tiga dua dari angkatan 2019, dan dua dosen: pendamping kemahasiswaan
dan Kaprodi. Dari tujuh orang itu, hanya Ketua Hima, pendamping kemahasiswaan,
dan kaprodi yang masuk ke dalam frame gambar. Sisanya, membantu
mempersiapkan talent dan mengambil gambar ruangan-ruangan yang ada di FIS.
“Untuk
video PKKMB, kita ada sambutan Kaprodi dan pesan-pesannya. Kemudian, kita lebih fokus mengarahkan pada lingkungan
FIS, utamanya di ruang-ruang yang ada hubungannya dengan jurusan Pendidikan Sejarah, seperti ruang Prodi,
Lab. Pendidikan Sejarah, ruang kelas, Perpustakaan FIS,” tulis Alen, menjelaskan konsep video yang dibuat.
Lebih lanjut, ia mengatakan, durasi hasil akhir video setelah disunting nanti
bakal menjadi sepanjang sepuluh menit untuk PKKMB dan lima menit untuk PIM.
Dari hasil itu, ia berharap, “Maba dapat mengenal dan memahami jurusan Pendidikan
Sejarah dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah. Serta mengenal sedikit
lingkungan di Fakultas Ilmu Sosial dengan keadaan yang masih pandemi seperti
ini.”
Farras Pradana
Reporter: Farras Pradana
Editor: Arina Maqshurotin Filkhiyam